Minggu, 14 Februari 2021

TEBAT: Pemberdayaan Alam dan Cadangan Air Masyarakat

Buletin Apero Fublic.- Tebat dalam pengertian luas adalah bendungan. Tebat bahasa masyarakat Sumatera Selatan untuk menamakan air tergenang cukup luas mirip danau. Tebat terbentuk karena aktivitas manusia, seperti saat pembangunan jalan raya dan sengaja dibangun untuk keperluan penampungan air.

Aktivitas yang membuat dan membangun terhentinya aliran air dinamakan menebat (membendung). Setelah air tertebat, lalu terbentuk kumpulan atau genangan air dan masyarakat menamakannya dengan Tebat. Kalau diartikan secara umum tebat adalah bendungan kecil. Tebat banyak terbentuk di seluruh wilayah Indonesia.

Pengamatan Apero Fublic, Tebat terbentuk dari aliran anak sungai kecil, aliran benca dan aliran penampungan air hujan yang terletak diantara dua sisi bukit, dinamakan masyarakat dengan bluran. Air hujan turun mengalir dari kedua sisi bukit dan berkumpul lalu mengalir seperti sungai. Perbedaan aliran air bluran dengan sungai dan benca; aliran bluran hanya ada saat hujan turun deras. Setelah hujan redah perlahan bluran kering kembali.

Masa lalu masyarakat membuat tebat tidak begitu luas, cukup keperluan mereka mandi dan mencuci. Itu pun untuk penduduk di daerah yang kering dan sulit air. Penduk zaman dahulu pemukiman mereka semuanya hampir di tepian sungai sehingga mereka tidak membuat tebat untuk keperluan air. Begitu juga transportasi, masyarakat zaman dahulu juga melalui sungai-sungai.

Pada masa perkembangan teknologi dimana muncul alat berat yang dapan membuka jalan darat. Pemerintahan Kolonial Belanda membangun jalan-jalan raya. Lambat laun seiring waktu transportasi sungai mulai ditinggalkan. Saat membangun jalan-jalan raya tentu melewati kawasan berbukit, anak sungai kecil, bluran, atau benca.

Masa itu, belum ada teknologi gorong-gorong atau beton, atau belum terpikirkan oleh masyarakat sama sekali. Sehingga saat membangun jalan anak sungai yang kecil, bluran, dan aliran benca ditimbun dengan tanah, batu, atau pepohonan.

Secara otomatis anak sungai kecil, bluran, benca tertebat atau terbendung. Kemudian membentuk genangan air yang memanjang dikedua sisi bukit. Bentuk memanjang memberi isyarat kalau yang terbendung adalah anak sungai. Itulah mengapa tebat-tebat terletak di sisi jalan raya sebagaimana kita temukan sekarang.

Pemanfaatan Tebat.
1.Tebat Sebagai Sumber Air
Tebat sebagai sumber air dimanfaatkan untuk sumber air bersih, mandi dan mencuci. Menjadi cadangan air dimusim kemarau, terutama kemarau panjang. Pada tebat yang memiliki ukuran cukup luas dapat dimanfaat untuk Perusahaan Air Bersi (PAM) mini. Untuk memenuhi ukuran desa setempat. Sebab kebutuhan air sangat penting dan menyangkut keselamatan masyarakat banyak. Terutama saat ini, dimana rusaknya lingkungan hidup secara global.

2.Tebat dan Usaha Masyarakat
Air tebat dapat memenuhi kebutuhan air untuk masyarakat yang ingin mengembangkan usaha perkebunan sayur. Dengan cara menyedot melalui pipa dan dialirkan ke perkebunan. Pembentukan Kelompok Tani untuk budidaya ikan. Tentu juga dalam pengelolaan budidaya harus ada pertimbangan ekosistem agar tidak mencemari air. Usaha pencucian sepeda motor dan mobil.

3.Tebat Sebagai Tempat Wisata
Selain itu, tebat dijadikan sebagai tempat bersantai bagi masyarakat setempat atau sekitar. Kebutuhan wisata juga bagian dari kebutuhan pokok manusia pada masa damai. Dapat juga menjadi usaha penyewaan perahu dan lokasi wisata kuliner. Seperti membuat tempat jajanan atau rumah makan disekitar tebat.

4. Tebat Sebagai Sumber Ikan
Tebat yang berair dalam dapat menampung banyak ikan. Dengan demikian masyarakat dapat menangkap ikan. Untuk memenuhi kebutuhan protein mereka. Agar masyarakat tidak menggantungkan konsumsi ikan dari pasar. Selain itu, tebat juga dapat aman dari aksi kriminal peracunan ikan dan setrum batre karena terletak di pemukiman dan air yang dalam dan tidak mengalir.

Perlindungan Tebat
Tebat sebagai tempat penampungan air alam, tentu juga memerlukan perhatian manusia. Hal yang utama adalah pembersihan dari semua jenis rumput air yang merusak, seperti rumput apung, eceng gondok dan lainnya. Karena jenis rumput tersebut mengikat lumpur dan menyebabkan badan tebat menyusut terutaman kedalaman dan lebar. Maka diperlukan pembersihan rumput-rumput tersebut atau rumput sejenisnya.

Saat hujan, akan terjadi pengikisan tanah oleh air hujan dan hanyut terbawa air hujan. Lama-kelamaan tanah hasil pengikisan akan bertumpuk dan membuat kedalaman tebat berkurang dan menjadi surut. Untuk hal tersebut diperlukan pengerukan atau penggalian. Kedalaman dan kebersihan air juga tergantung dari kebersihan masyarakat sekitar. Terutama jangan membuang sampah di dalam tebat, baik sampah plastik dan bukan sampah plastik. Jangan pula mengalirkan limba rumah tangga ke dalam tebat.

Menggeser penebat atau pembendung air dari sisi jalan sejauh limabelas meter. Kemudian tanam pohon-pohon agar menguatkan tanah. Peninggian penebat atau pembendung untuk menambah debit air tebat juga diperbolekan apabilah tidak menyebabkan kerusakan pada aset masyarakat sekitar tebat. Selain itu, peninggian penebat atau pembendung juga dimusyawarahkan dengan masyarakat pemilik tanah dipinggiran tebat.

Untuk mengatur debit air, dapat dibuat saluran air dengan pipa sesuai ukuran. Untuk pihak pembangun jalan agar tidak membangun beton atau gorong-gorong yang besar sehingga membuat air tebat menjadi kering. Selain itu, penggeseran penebat atau pembendung berguna untuk mengatur aliran air pada usaha cuci sepeda motor agar tidak mengotori air tebat.

Manfaat peninggian pembendung atau penebat (DAM) sekaligus menggeser sejauh lima belas meter dari badan jalan raya. Supaya air tidak meluber ke jalan dan menggenangi jalan. Saat tergenang tentu mengganggu lalu lintas. Tanah jalan menjadi lembut dan akan merusak badan jalan. Sehingga sangat perlu untuk ditanggani dan diatur dengan baik.

Perhatian Pemerintah
Dalam permasalahan tebat, tentu pemerintah harus turun tangan. Terutama Pemerintahan Daerah dan Pemerintahan Desa. Karena pengelolaan tebat sudah dirasakan perlu mengingat terus bertumbuhnya penduduk. Selain itu, perlindungan hukum dan penelitian tentang manfaat tebat layak diperlukan. Agar dapat mendidik masyarakat untuk ketahanan sosial dan pelestarian lingkungan hidup.

Banyak manfaat langsung dan tidak langsung yang didapat masyarakat dan alam secara global. Untuk lingkungan hidup air tebat akan dapat menampung banyak cura hujan dan air tawar. Sehingga memberikan penguapan dan penjagaan pola hujan secara iklim. Mendinginkan suhu dan penyubur tanah.

Pemerintahan Desa dapat bersinergi dengan masyarakat untuk merawat, menjaga, memanfaatkan tebat untuk kesejahteraan mereka. Terutama bermusyawarah dan penggunaan Anggaran Desa untuk keperluan Pembangunan dan Pemeliharaan Tebat. Pemerintahan Daerah (Tingkat I dan II) dapat bersinergi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Instansi Terkait dalam membantu masyarakat dalam urusan Pemberdayaan Tebat.


Perhatikan Foto: Tampak air Tebat Sungai Ratai melimpa ke jalan raya. Air akan menyebabkan rusaknya jalan dan terganggunya lalu lintas. Bangunan samping adalah tempat usaha pencucian kendaraan. Diperlukan area pengaliran air agar tidak mencemari air tebat.

Maka diperlukan penggeseran penebat atau pembendung air sejarak limabelas meter dan membangun pembendung dengan beton. Kemudian area sisi jalan yang akan digeser ditanami pepohonan. Di pasang pipa pengontrol ketinggian air sekaligus saluran pembuang limbah cucian atau limbah lainnya. (Lokasi Foto: Desa Gajah Mati, Kecamatan Sungai Keruh, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan).

Pengertian Benca:
Benca aliran air seperti anak sungai, lebarnya seukuran selokan. Benca terbentuk alami memiliki mata air, kedalaman antara lima sentimeter sampai satu meter. Bagian ujung benca biasanya berupa mata air yang mengalir lalu berkumpul menjadi aliran. Benca bermuara ke anak sungai-sungai. Benca boleh dikatakan satuan terkecil dari aliran air alam sebelum berkumpul menjadi sungai-sungai di kawasan tropis.

Oleh. Joni Apero
Editor. Desti, S.Sos.
Tata Foto. Dadang Saputra.
Palembang, 15 Februari 2021.

Sy. Apero Fublic

0 comments:

Posting Komentar