Jumat, 26 Februari 2021

TIDAK LOGIS: Dominasi Pemikiran Masyarakat Indonesia

Buletin Apero Fublic.- Kita sangat menyadari bagaimana besarnya pemikiran yang tidak logis pada masyarakat kita. Budaya hikayat dan cerita lisan yang diliputi keajaiban telah benar-benar mendarah daging di dalam jiwa masyarakat kita. Pola pikir yang demikian sangat merugikan kehidupan sosial masyarakat kita, sehingga kehidupan masyarakat kita sulit naik atau meningkat.

1.Pemikiran Tidak Logis
Segalah usaha dikembalikan pada tua atau sejenis faham dimana keberuntungan hidup seseorang bukan dari usaha-usaha nyata, proses dan perjuangan, atau dari pembelajaran yang berkelanjutan dalam usahanya. Tapi keberhasilan terjadi sebab adanya tua atau keberuntungan.

Misalnya dalam membangun sebuah perusahaan, mereka berpikir setelah berdiri akan langsung memakai dasi dan menjadi kaya. Tanpa berpikir bagaimana proses pengembangan usaha dan pokok-pokok yang harus dikembangkan secara berkelanjutan.

2.Sebab Jin atau Makhluk Halus
Sebab jin atau makhluk halus pada musibah yang menimpa manusia juga termasuk dalam pemikiran yang tidak logis. Orang-orang yang mengembalikan hal-hal tersebut pada sebab jin atau mahkluk halus adalah kelompok manusia yang tidak dapat mencerna kehidupan nyata lebih baik. Mereka kekurangan ilmu pengetahuan dan ilmu agama Islam. Ada juga sebagian kecil karena sebab obsesi dan usaha-usaha yang mereka duga dan karang-karang saja.

Sebab jin atau atau makhluk halus ini bergerak ke arah perdukunan, tahayul, ramalan, jampi dan usaha-usaha kesembuhan dengan mengharap kekuatan yang diberikan makhluk halus. Di negara kita, pemikiran tidak logis ini sangat kuat sekali. Walau berpendidikan cukup, beragama Islam dan menjadi tokoh masyarakat.

Tapi tetap percaya dengan hal-hal tidak logis. Misalnya calon kepala desa, calon DPRD atau lainnya. Masih percaya dengan kekuatan dukun dan anti-anti (semacam jimat) untuk mendapatkan kemenangan atau suara saat pemilihan.

3.Tahayul
Percaya dengan adanya makhluk seperti jin, malaikat, hari kiamat, adanya alam ghaib adalah termasuk keimanan dalam Islam. Tidak percaya pada hal tersebut berarti tidak beriman seorang muslim dalam Islam. Namun, apa perbedaan antara tahayul dan mempercayai adanya alam gaib, adanya jin dan malaikat.

Beriman pada alam ghaib, percaya adanya jin dan malaikat, dimana manusia meyakini adanya hal tersebut dengan benar. Mempercayai ada dan tidak berpikir sesuai kemampuan akal manusia. Karena manusia hanya diberi sedikit pengetahuan oleh Allah. Yaitu, sebatas mengenal dan mengetahui adanya alam ghaib.

Sedangkan tahayul adalah hal-hal tentang alam gahib dan makhluk halus yang disangkakan dan diperkirakan oleh manusia. Misalnya manusia berkata kalau di sebuah pohon besar ada hantu wanita yang berambut panjang dan bertaring panjang. Hal demikianlah yang disebut dengan tahayul atau perkiraan dan karangan manusia.

Begitu juga pada tempat keramat, percaya kubur keramat, penunggu-penunggu dan benda-benda semisal jimat yang dianggap dapat mengusir setan dan sebaginya. Atau yang sering dilakukan oleh masyarakat dengan menggunakan anti atau syarat agar tidak atau penangkal. Contoh: meletakkan sesuatu di bawah tempat tidur wanita hamil agar tidak sulit melahirkan nantinya. Banyak hal-hal lagi yang sering diperbuat oleh masyarakat, terutama dari kalangan tua.

4.Akal-Akalan Dalam Tahayul
Ada individu atau kelompok yang berusaha mengakali sesama agar mempercayai adanya hal-hal ajaib atau kekuatan supranatural. Akal-akal dapat kita jumpai pada sulap atau debus. Pada debus dan sulap ada rahasia yang disembunyikan sehingga seolah-olah terjadi keajaiban dan adanya kekuatan supranatural yang sebenarnya. Ada trik yang dimainkan dalam menipu penonton. Namun apabila Anda menonton hendaklah sebatas hiburan saja. Jangan mempercayai dengan adanya hal-hal gaib atau kekuatan supranatural pesulap.

Kemudian orang-orang yang meminta dianggap mampu berbuat sesuatu yang ajaib atau merasa dapat berbuat dengan kekuatan supranatural. Biasanya pada bidang pengobatan, seperti pengobatan orang yang gila karena kerasukan setan. Atau dia mengaku dapat mengobati manusia dengan kekuatan-kekuatan supranaturalnya. Kadang orang seperti ini menjadi dukun atau sekedar meminta dibilang memiliki kekuatan.

Hal demikian dapat disimpulkan sebagai bisnis kebodohan masyarakat itu sendiri. Hal demikian berkembang sebab ladang untuk berkembang subur di tengah masyarakat Indonesia. Para pemikir sosial Indonesia seharusnya dapat membaca hal ini. Kemudian menyusun suatu kurikulum pendidikan untuk meluruskan pola pikir masyarakat yang tidak lurus ini.

Kesimpulan
Orang-orang yang masuk dalam kriteria tersebut adalah kelompok manusia yang sangat lemah. Lemah pada bidang mental, tidak memiliki pengetahuan, lemah imannya, tidak memiliki keyakinan dan keteguhan pada Allah SWT. Kelompok tersebut pada zaman sekarang masih mendominasi pemikiran masyarakat Indonesia walau mayoritas beragama Islam. Pendidikan Indonesia tidak mampu menghapus pemikiran tidak logis yang membuat jiwa masyarakat lemah dan rapu.

Masyarakat dimana pemikiran mereka yang dibungkus dengan hal-hal tidak logis sangat merusak mental sosial masyarakat. Tidak heran apabila sinetron-sinetron tahayul begitu laku dan dipercaya oleh masyarakat. Warisan cerita lisan dan hikayat yang bersifat mitologis dan serba praktis dalam keajaiban terus menjadi urat nadi pola pikir masyarakat. Sehingga berpikir secara logis dan terstruktur tidak dimengerti masyarakat.

Untuk masyarakat Islam untuk melawan pemikiran tidak logis ini dapat dengan mengetengahkan pendidikan Islam. Dari sumber Al-Quran dan Hadis-hadis Rasulullah SAW. Sehingga masyarakat Islam perlahan akan terbebas dari pemikiran tidak logis dan tahayul. Ada banyak ayat Al-Quran dan hadis yang mengajarkan agar tidak percaya dengan hal-hal tidak logis.

Selain itu, pengajaran cara berpikir logis juga dapat melalui penjelasan-penjelasan ilmiah. Misalnya menjelaskan kalau tidak ada hubungan apa pun antara benda mati dan benda hidup. Berikan banyak pertanyaan dan logika-logika untuk mengajarkan bagaimana berpikir logis. Apa yang menjadi sebab dan akibat dari sesuatu dengan alam kenyataan tanpa adanya pengaruh alam ghaib. Dengan mengajarkan rahasia sulap juga dapat membuka akal dan pemikiran logis masyarakat.

Apabila tidak ada penjelasan ilmiah, bantahan-bantahan sesuai akal pikiran masyarakat. Penjelasan Al-Quran dan hadis tidak dapat menyentuh akar permasalahan serta tidak dapat menjawab pemikiran masyarakat yang tidak logis. Memaksa mereka hanya mempercayai tidak cukup dan tidak dapat mencerahkan.

Oleh. Tim Buletin Apero Fublic
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra
Palembang, 26 Februari 2021.

Sy. Apero Fublic

0 comments:

Posting Komentar