APERO
FUBLIC.- Sejauh pengamatan selama ini, ada beberapa penyakit jiwa bangsa kita
yang sangat menggerogoti kehidupan bangsa kita. Delapan hal tersebut dapat
dipelajari pada tulisan berikut ini:
1.NEOFEODALISME
Neofeodalisme
adalah istilah penyebutan kelompok feodal yang tercipta setelah runtuhnya
tatanan feodalisme dunia. Dimana kebebasan dan kesamaan derajad manusia, walau
pun dalam Islam sesungguhnya hal demikian sudah ditegaskan. Kaum feodalis lama
dibentuk dari keturunan bangsawan dan orang kaya. Sedangkan kelompok feodal
baru atau neofeodalisme muncul dari kalangan orang-orang biasa yang memiliki
kedudukan, keuangan, kekayaan, dan kekuasaan, pada suatu negara.
Kelompok
feodal pada zaman dahulu mengukur keberhasilan dari banyak uang didalam
peti-peti mereka, luasnya tanah yang dimiliki, banyaknya jumlah ternak,
besarnya rumah. Dalam tatanan sosial mereka selalu merendahkan rakyat biasa. Keberhasilan
hidup mereka nilai dari simbol-simbol materialisme. Bukan dari prestasi dan
keberhasilan nilai luhur dalam tugas mereka. Sehingga mereka berlaku semaunya,
dan mengelolah kekayaan negara sesuka hati mereka. Di zaman sekarang kaum neofeodalisme
di negara kita juga demikian.
Sebagai
rakyat biasa kita dapat mengamati bagaimana prilaku dan perbuatan para pejabat
dan pelaksana tugas negara. Dari Rukun Tetangga (RT) sampai ke tingkat menteri,
petugas sipil dan non sipil, kelompok yudikatif, legislatif, dan eksekutif.
Dengan media sosial dan media massa kita sebagai rakyat biasa dapat mengamati
bagaimana prilaku mereka. Pada tingkat lebih kecil kita dapat menemukannya
secara sendiri. Misalnya dalam hal-hal mengurus Kartu Keluarga atau ke
kantor-kantor pemerintah setempat. Kita saksikan bagaimana hajat kita cepat
selesai apabilah ada uang. Begitu juga dalam media dimana kasus korupsi yang
dilakukan oleh pejabat-pejabat. Mereka memburu uang rakyat untuk kepentingan
pribadi mereka sendiri. Itulah yang disebut dengan paham neofeodalisme.
Kaum neofeodalisme ini, sangat sulit melawan mereka. Sebab hal demikian bukan dari salahnya sistem pemerintahan tapi salah dalam pandangan hidup mereka. Mereka kurang pendidikan dan wawasan kehidupan, walau pun memiliki ijazah. Perubahan pendidikan yang memakan satu atau dua generasilah yang dapat menghancurkan paham neofeodalisme.
2.TIDAK LOGIS BERPIKIR
Penyakit
kedua bangsa kita yang sangat sulit dihapus adalah polah pikir tidak logis atau
tahayul. Masyarakat kita masih hidup dalam kerangkah berpikir dongeng, legenda
atau gaib (klenik). Polah pikir tidak logis disebabkan kurangnya memahami
sesuatu dengan kerangkah logis atau sesuai dengan akal yang nyata. Ketidak
mampuan berpikir logis karena kurangnya membaca dan memahami sesuatu dengan
akal sehat.
Masyarakat
kita masih sangat mudah dihasut dan termakan isu-isu. Masih percaya dengan
kejadian legenda atau dongeng-dongeng. Percaya dengan ramalan, tahayul, dukun,
jampi-jampi, katanya. Semua kejadian-kejadian disebabkan dan disangkut pautkan
dengan hal gaib. Segalah sesuatu masih dikendalikan sesuatu yang gaib sejenis
jin, iblis, setan dan mahkluk halus. Masyarakat kita masih percaya kalau orang
zaman dahulu bisa terbang, bisa menghilang, bisa membunuh orang dari jauh.
Bahkan manusia bisa berubah jadi batu dan berubah menjadi sejenis hewan. Inilah
pemikiran bangsa kita yang sangat menghambat pembangunan SDM.
Polah
pikir yang tidak logis seperti ini sangat menghambat kemajuan bangsa kita.
Masyarakat kita hanya memimpikan sesuatu dengan secara instan atau ajaib. Ingin
memiliki pemimpin yang adil tapi mereka menerima uang saat pemilihan. Tidak
memiliki perjuangan dan usaha-usaha yang mereka tau hanyalah keinginan mereka. Menunggu
kemajuan bangsa dengan datangnya manusia super.
3.MATERIALIS INDIVIDUALIS
Penyakit ketiga adalah materialis Individualis dimana segalah sesuatu dinilai dengan uang. Tidak ada celah lagi sedikit kemanusiaan selain uang. Keinginan untuk mendapatkan harta begitu kuat. Sehingga dia berusaha dengan segalah cara agar dia mendaptkan uang atau harta. Tidak peduli dengan nilai haram atau melanggar hukum. Mumpung ada kesempatan dan mengambil sebanyak-banyaknya. Menipu rekan sendiri, korup, memanipulasi data orang, menggelembungkan data keuangan dan sebagainya. Sifat yang ingin kaya sendiri.
4.TIDAK MEMILIKI PEMIKIRAN PANJANG
Masyarakat
bangsa kita tidak memiliki pola pikir jangka panjang. Mungkin sekitar 85% dari
jumlah penduduk kita. Kita perhatikan saja saat memperhatikan sampah-sampah
berserakan dimana-mana. Mengolah sumber daya alam sembarangan dan semauanya.
Tidak menghiraukan keadaan lingkungan sekita. Mudah dipengaruhi oleh-oleh
hal-hal kecil namun sangat merusak.
5.INVERIOR KEBUDAYAAN
Bangsa kita masyarakat menjunjung tinggi nilai-nilai bangsa asing. Kemudian merendahkan serta menganggap rendah nilai-nilai bangsa sendiri. Produk-produk anak bangsa dianggap hal yang sangat buruk, sedangkan produk bangsa adalah produk yang jelek. Dalam tatanan etika, rujukan sosial dan berbusana orang Indonesia lebih menjunjung nilai-nilai asing. Sehingga kebudayaan dan nilai etika yang sesuai dengan kebudayaan bangsa menjadi hilang.
6.JIWA YANG TEROMBANG AMBING
Bangsa
kita bangsa yang terombang ambing, seperti busa di lautan. Mungkin hal ini sama
dengan pulau-pulau yang membentuk negara kita dikepung oleh lautan luas. Apa yang
menjadi teras bangsa kita. Ada yang kebarat-baratan, ketimur-timuran dan
diantara keduanya. Dalam kesastraan seperti film, novel, tidak dapat dikaji
dengan baik. Sebab kesastraan yang tidak membentuk corak, apa itu Indonesia.
Kita
dapat mengenali sebuah film, komik, novel Jepang dan cara-caranya. Kita dapat
mengenali film India, Cina, Barat dengan baik, saat menonton. Disana dalam kesastraan
mereka terdapat nilai dan corak yang berbeda membentuk trasnya. Dimana kita
dapat mengenali negara mana asal film tersebut. Kalau film kita,
kebarat-baratan tapi tidak seperti orang barat. Ketimur-timuran tapi tidak
seperti orang timur.
Begitulah
kira-kira keadaan jiwa bangsa kita yang terombang ambing. Tidak memiliki tras
sendiri dan mandiri. Hidup dari ikut mngikuti tanpa adanya kemandirian berpikir
dan berbuat. Negara hanya menjadi pasar dan selalu bertengkar sesama bangsa.
Apa yang menjadi tras bangsa kita, agar tidak terombang ambing seperti ini.
7.BANYAK BERKATA TAPI TIDAK KREATIF
Penyakit
yang paling buruk adalah banyaknya berkata-kata tanpa dapat berbuat banyak.
Kita hidup seperti anak-anak yang mempermasalahkan layangannya yang rusak atau
mainannya yang hilang. Banyak retorika dan logika-logika kosong yang kita
mainkan. Sedangkan sekelompok lainnya diam mendengarkan dan mengharapkan. Tidak
segan bertengkar dengan hal-hal kecil, namun tidak dapat memecahkan hal-hal
yang mendasar.
Dalam
Pemerintahan (eksekutif dan legislatif) kita hanya dapat melihat banyaknya
seremonial-seremonial dan pencitraan-pencitraan. Dibungkus dengan kata-kata
yang bagus dengan tata bahasa yang sesuai KBBI. Kemudian etika-etika
berkata-kata juga dipermainkan. Namun dalam relepansi semuanya hanyalah kosong
dan nol. Keindahan hanya tercatat pada kertas-kertas dan media.
Di sepanjang keseharian kita juga demikian, kita lebih banyak berkata-kata tanpa ada kreatifvitasnya. Kita dapat mengkritik pejabat tapi sampah kita buang ke sungai dan kesembarang tempat. Kita lebih suka mendiskusikan hal-hal tidak bermutu dengan semangat. Namun saat kita membicaraan kebaikan masyarakat dan bersama-sama melawan ketidak adilan kita tidak memperdulikan. Dapatkah kita menolak uang saat pemilihan umum. Dalam kampanye kita lebih memperhatikan kata-kata dan janji-janji. Namun tidak mampu menyelami apakah orang tersebut dapat memenuhi janjinya.
8.PENYAKIT SSL
Penyakit
SSL adalah penyakit bangsa kita yang sudah sedikit beruang atau berkedudukan.
SSL adalah singkatan dari Seks, Sombong dan Lupa Diri. Dimana orang-orang yang
tadinya miskin kemudian dia sedikit cukup materi. Mulailah penyakit SSL menghinggapi
orang tersebut. Penyakit ini akan menerpa yang kemudian akan membuat dirinya
semenah-semena. Pada bawahan, orang-orang, dan menjadi pelaku korup.
Dimaksud
dengan Seks, yaitu biasanya dirinya akan menikah beberapa kali dan mudah
bercerai. Padahal keuangannya belum mencukupi untuk mengurus istri lebih dari
satu. Hancur karir dan hancur keuangannya. Uang akan dia hambur-hamburkan
dengan wanita-wanita baru. Sombong, dimana dia merasa sangat kaya, berkuasa,
dan menilai sesuatu dengan uang. Semua dapat dibeli dan dibayar. Lupa Diri,
ketika dua penyakit tersebut menghinggapi maka otomtis dia lupa diri.
Prilaku
kehidupan orang ini akan boros dan tanpa tujuan. Apa yang dapat diharapkan pada
orang seperti ini. Untuk kebaikan negara dan masyarakat selain merusak tatanan
masyarakat. Kalau dilihat dari keadaannya, mungkin orang tersebut terhormat.
Tapi dalam kenyataanya dia sama saja dengan sampah masyarakat yang berdasi. Seperti
sekda Nias Utara yang pesta sabu dan memboking lima wanita sekaligus (tvone 19/06/2021).
Usahakan agar tidak mengidap penyakit SSL agar bangsa kita tidak mengalami kerugian besar. Sumberdaya manusia yang seharusnya membangun bangsa tapi justru merusak bangsa. Hal demikian terjadi dari kalangan bawah, menengah, dan atas. Penyakit ini sangat sulit dihapus, sebab menjadi inti dari hasil pendidikan dan pergaulan.
Oleh. Joni
Apero.
Editor.
Selita, S.Pd.
Tatafoto.
Dadang Saputra.
Palembang,
19 Juni 2021.
Sy. Apero Fublic.