Apa
bilah Anda memiliki salah satu dari ciri-ciri ini. Maka Anda termasuk orang
bodoh dan terbelakang. Kalau Anda memiliki lebih dari satu tanda-tanda ini maka
Anda tergolong pada manusia yang sangat bodoh, begitu pun seterusnya. Dan
Apabilah memiliki semua ciri-cirinya, maka Anda tidak termasuk golongan
manusia, tapi hewan yang berbentuk manusia. Maka dari itu, apabila Anda ingin
menjadi orang pintar dan maju cukup hilangkan ciri yang Anda miliki itu.
1.Percaya
Orang Zaman Dahulu Punya Kesaktian
Pertama
dalam kategori orang bodoh dan terbelakang adalah orang-orang yang percaya
bahwa orang-orang zaman dahuluh ada yang memiliki kekuatan super atau kekuatan
kesaktian (ghaib). Kekuatan itu didapat dari berguru pada orang, pada siluman,
bertapa atau hasil menciptakan. Sehingga orang tersebut dapat terbang diudara,
bisa berjalan diatas permukaan air layaknya dia berjalan di atas lantai.
Percaya bisa menghilang layaknya mahkluk halus seperti jin. Atau kekuatan
kesaktian lain yang tidak super lainnya.
Apabilah
Anda percaya dengan hal-hal demikian maka Anda termasuk orang yang bodoh. Sebab
manusia dari zaman nabi Adam tidak ada yang bisa terbang seperti burung atau
seperti yang kita lihat dalam film. Tidak ada manusia yang bisa menghilang dan dapat
berjalan diatas permukaan air. Manusia dari zaman dahuluh sama, seperti zaman
sekarang. Apa yang berbeda manusia dari zaman dahuluh dengan zaman sekarang?
Yang berbeda adalah sistem teknologi dan sistem berpikir.
2.Percaya Pada
Legenda dan Mitos
Kedua,
yang termasuk manusia bodoh adalah orang-orang yang mempercayai kalau legenda
dan mitos adalah hal-hal yang benar-benar terjadi. Misalnya percaya dengan
legenda si Malin Kundang yang disumpah ibunya menjadi batu. Sesungguhnya cerita
si Malin Kundang memiliki banyak versi di tempat-tempat lain. Di Malaysia
dikenal dengan cerita si Tanggang dan di beberapa tempat lain di Indonesia ada
versi lain.
Tidak
ada korelasi atas benda-benda mati dan benda hidup. Tidak ada hal yang terjadi
ajaib seperti hal demikian. Hanya mujizat dari para Nabi-Nabi Allah yang dapat
terjadinya keajaiban. Itu pun atas izin Allah karena untuk suatu hal yang
penting. Legenda, mitos atau cerita rakyat dihadirkan untuk pendidikan oleh
orang-orang zaman dahulu. Cerita berfungsi sebagai nasihat dan pelajaran untuk
masyarakat. Apa pun bentuk legenda, cerita rakyat dan mitos adalah hasil buah
pikir nenek moyang dalam mendidik dan menghibur, semuanya bohong.
3.Percaya Pada
Dukun Atau Orang Pintar
Ketiga,
Anda adalah orang yang bodoh apabilah masih percaya dengan dukun. Dukun adalah
orang yang mengaku memiliki kekuatan gaib dan kesaktian. Padahal dia hanya
mengaku dan disebut-sebut orang. Sehingga dia dipercaya dan dianggap orang yang
memiliki kemampuan gaib atau kesaktian. Kalau kita lihat, obat atau jenis alat
yang dia berikan hanyalah berupa petunjuk-petunjuk dari ramuan tradisionalk
yang menerkah-nerkah. Atau alat-alat dari lingkungan sekitar yang dia
buat-buat, misalnya jimat-jimat.
Banyak
orang mendatangi dukun untuk kemenangan mencalon kepala desa, pelaris dagang, untuk
mencalonkan diri saat pemilihan umum
misalnya menjadi anggota DPR. Datang ke dukun, lalu meminta berkat (jampi,
anti, petunjuk) atau sesuatu agar menang pemilihan. Si dukun dianggap bisa
mengendalikan pemikiran ribuan orang agar memilih dia. Hal demikian adalah
mencerminkan betapa bodohnya Anda. Kalau kita pikir seandainya dia memang dapat
melakukan hal demikian.
Mungkin
dirinya, anaknya, saudaranya, keluarganya, temannya sudah dia jadikan serta
menjadi orang hebat. Apa pun alasannya kalau Anda percaya dan datang ke dukun
untuk sebuah urusan, maka Anda tergolong orang yang bodoh dan terbelakang.
Zaman sekarang betapa banyaknya orang yang masih tertipu, terutama tertipu oleh
dukun cabul dan dukun pemilu. Itu menandakan kalau masyarakat kita termasuk
masyarakat yang bodoh. Yang paling idiot, dimana orang percaya sandiwara dukun
dukun yang pura-pura kerasukan jin dan berbicara seolah-olah jin. Ada kata-kata,
“mengapa dukun disebut orang pintar?, karena yang datang orang bodoh.”
4.Percaya Pada
Ramalan
Selanjutnya orang yang masuk kelompok orang bodoh dan terbelakang adalah orang-orang yang percaya dengan ramalan-ramalan. Misalnya ramalan nasib, ramalan garis tangan, ramalan dukun-dukun dan semua ramalan termasuk ramalan bintang. Orang percaya ramalan dan perkiraan orang-orang adalah orang bodoh. Sebab jalan hidup dan takdir manusia sudah ditulis oleh Allah.
Kalau Anda bukan orang yang beragama
dapat menjalani kehidupan sesuai alur hidup. Tidak ada orang yang tahu masa
depan. Untuk tahu apakah kita masih hidup, besok atau tahun depan saja kita
tidak dapat memastikan. Apa lagi mengetahui jalan hidup seseorang yang panjang.
5.Menghubungkan
Sesuatu Kejadian Dengan Takdir (Tanda-Tanda)
Yang dimaksud dengan menghubungkan suatu kejadian dengan takdir adalah orang yang mempercayai terjadinya sesuatu karena tanda-tanda yang terjadi. Sungguh hal demikian adalah praduga dan prasangkah yang tidak benar dan salah besar. Sebagai contoh, misalnya saat berbaring dia dijatuhi cicak dari atas dinding.
Padahal cicak jatuh disebabkan karena sedang kawin, melarikan diri yang
terburu-buru. Saat cicak terjatuh ke bawah dan kebetulan pemilik rumah sedang
berbaring. Sehingga menimpa pemilik rumah. Banyak orang berpendapat itu tanda
yang buruk, sial dan tidak baik.
Ada
juga misalnya dia seorang ibu hamil tidak boleh membeli payung untuk persiapan
anaknya saat melahirkan. Karena akan terjadi hal yang tidak diinginkan, menurut
praduga atau kata orang-orang akan ada yang mati ibu atau anaknya. Hal demikian
sangat tidak masuk akal dan pikiran demikian adalah pikiran orang bodoh dan
terbelakang. Bermacam-macam hal lainnya, misalnya jatuh foto beserta bingkanya
dari dinding dan kaca hancur berantakan. Dijadikan sebagai pertanda buruk
menimpa orang yang di foto.
Apa
bilah dipikir, kemungkinan tata letak foto yang bergeser atau ikatnya putus
karena lapuk. Sehingga foto beserta bingkainya jatuh. Kalau seorang yang
didalam foto mengalami musibah, itu hanya kejadian yang kebetulan dan tidak ada
sangkut pautnya. Tidak ada kejadian yang demikian berhubungan dengan jalan hidup
seseorang.
Sebab,
semua jalan hidup manusia sudah Allah gariskan dan tetapkan sebelum manusia
lahir. Seandainya anda bukan orang beragama, anda cukup berpikir logis saja.
Bagaimana mungkin foto yang benda mati dapat mengetahui kejadian sesuatu atau
memiliki kekuatan. Berhentilah menghubungkan sesuatu kejadian dengan jalan
hidup manusia, sebab itu hanyalah praduga dan prasangkah saja. Berhentilah
menjadi orang bodoh.
6.Menilai
Sesuatu Berdasarkan Diri Sendiri.
Menilai
sesuatu berdasarkan diri sendiri adalah dimana orang menilai suatu kejadian,
peristiwa, dan suatu hal menimpa orang lain dengan berat sebelah dan mengukur
dengan kemampuan dirinya sendiri. Sebagai contoh, misalnya mendengar kabar dari
orang-orang dia langsung merespon buruk tanpa dimbangi akal sehat dan tidak
mau mencari tahu kebenaran yang sebenarnya. Misalnya mendengar sebuah isu
penculikan kemudian dia takut dan termakan propaganda isu tersebut. Tidak
berpikir lagi kalau negara ada polisi dan hukum. Mendapat tulisan atau artikel
buruk atau hoax akan langsung percaya dan share.
Jangan
menilai sesuatu dengan berat sebelah, imbangi dengan informasi dari sisi lain.
Misalnya ditengah masyarakat ada peristiwa terjadi, jangan mengikuti informasi
yang berkembang dari mulut ke mulut. Tapi carilah informasi dari sisi yang
lain. Misalnya ada rumor perselingkuhan seorang laki-laki dengan istri orang.
Cobalah cari informasi dari kedua belah pihak tersebut. Sebab, rumor hanya
berdasarkan sekali yang tampak saja. Jangan ikut-ikut membicarakan rumor
tersebut dengan percaya saja, tanpa klarifikasi.
7.Tidak Suka
Belajar
Orang
yang bodoh dan terbelakang adalah orang yang tidak suka belajar. Dia hanya
cukup puas dengan keadaannya. Tidak suka belajar dan inovasi dalam usahanya,
kerajinannya, pengetahuaanya dan kehidupannya. Dia hanya melakukan itu, hanya
itu-itu saja. Tidak suka belajar dalam segala hal di kehidupannya. Apa bila
melakukan kesalahan dia tidak mau mengambil pelajaran dari kejadian tersebut.
Lebih suka mengomentari dari pada mengamati dan lebih banyak berkata daripada
mencermati.
Waktu sekolah dan kuliah juga hanya banyak duduk dan tidak serius belajar. Tidak suka membaca buku dan mengembangkan bidang ilmu yang dia pelajari. Hanya sebatas menjalankan rutinitas belajar dan datang ke tempat belajar. Dia hanya berpikir bagaimana lulus dan dapat ijazah lalu bekerja.
Dalam hal ini, orang-orang
demikian walau dia sudah menginjak sampai ke tingkat Strata III (S3) tergolong
orang yang bodoh. Sebab, ilmu pengetahuan tidak masuk dan mendatanginya secara
sendiri. Ilmu pengetahuan tidak bisa masuk secara otomatis ke dalam otak
manusia. Karena dia sudah selesai pendidikan di Perguruan Tinggi. Orang yang
tidak suka belajar adalah orang yang bodoh dan terbelakang.
8.Tidak Ada
Pemikiran Sosial Jangka Panjang
Tidak
ada pemikiran sosial jangka panjang adalah dimana Anda hanya berpikir untuk
kepentingan sesaat. Lalu Anda berbuat serakah dan tidak memikirkan akibat dari
perbuatan Anda. Misalnya Anda membuang sampah plastik ke sungai. Anda merasa
tidak bersalah dan berpikir tidak mengapa. Padahal perbuatan Anda sangat
merusak alam dalam jangka panjang. Meracun sungai (mengebom ikan) yang
mengakibatkan hancurnya ekosistem sungai dan banyak punahnya jenis ikan dan
lainnya.
Mengapa
meracun sungai, sebab Anda tidak dapat mengolah sungai dengan baik. Sehingga
hanya meracuni sungai saja yang Anda bisa. Apa pun perbuatan Anda yang merusak
lingkungan sosial dan lingkungan alam dalam waktu panjang. Berarti Anda
termasuk orang yang bodoh dan terbelakang. Orang yang pintar dan maju dia
berpikir bagaimana sesuatu dikelolah dengan baik dan berakibat baik dikemudian
hari.
Dalam kelas yang lebih tinggi, pihak pengusaha yang berbisnis kemudian memiliki efek kerusakan pada lingkungan bumi dan lingkungan sosial juga tergolong orang yang bodoh dan terbelakang. Hanya saja dia sedikit memiliki uang. Usaha walau pun dia petani sayur dan pemilik pabrik tetap usaha namanya.
Tidak ada yang
membedakan dari keduaya. Yang membedakan adalah pada sisi manfaat dan
terjaganya lingkungan alam dan lingkungan sosial. Berusaha tanpa berpikir
kebaikan dan tanpa pandangan jauh kedepan pada dasarnya itulah bagaimana orang
bodoh dan terbelakang berusaha. Apa pun tingkatan pekerjaannya, dari petani,
pengusaha, karyawan dan lainnya.
9.Hanya
Berpikir Untuk Diri Sendiri
Orang yang bodoh dan terbelakang termasuk juga orang yang hanya berpikir untuk dirinya sendiri. Miasalnya dia tidak peduli dengan kerusakan sekitarnya. Asal hidupnya tidak terganggu tidak apa. Dia tidak peduli dengan hancurnya masyarakat dan negaranya asal dirinya dan sedikit keluarganya hidup enak dan tenang.
Dia hanya memikirkan bagaimana kebaikan dirinya sendiri tanpa peduli sekitar. Apabila dia menjadi pejabat dia hanya memikirkan bagaimana dia kaya dan mendapat banyak uang. Bagimana dia terus menjabat dan terus mendapat uang. Tidak ada sedikit pun di dalam dirinya sikap peduli, sifat kebaikan atau pun sosial. Orang seperti ini termasuk orang yang bodoh dan terbelakang.
Sebab
hidupnya seperti hewan mamalia yang berada di dalam kandang. Kehadirannya di
dunia ini tidak ada gunanya sama sekali. Selain menambah jumlah sensus
penduduk. Begitulah orang bodoh dan terbelakang yang ada disekitar Anda. Hanya
saja orang demikian pada kebodohan sisi lainnya.
Dalam
hal lain, dia juga hanya memikirkan generasinya sendiri. Tidak memikirkan
generasi berikutnya. Membangun usaha hanya sebatas untung dan tidak mau peduli
dengan pajak serta tidak peduli rusaknya sekitar oleh usahanya. Orang seperti
ini sangat banyak di negara Indonesia dan dunia, dimana mereka hidup seperti
mahluk asing di bumi yang ramai ini.
10.Bangga
Berbuat Bodoh dan Dosa.
Pada
bagian kesepuluh ini, ciri-ciri orang bodoh dan terbelakang adalah manusia yang
bangga dan suka berbuat bodoh dan bangga berbuat dosa. Contoh orang berbuat
bodoh suka berbuat sesuatu yang berbahaya dengan maksud ingin dipuji dan ingin
terlihat keren. Misalnya balap liar, mengangkat sepeda motor, merokok,
mabuk-mabukan, bangga memakai Narkoba, mencari-cari gara-gara untuk berkelahi,
menghina orang, dan lainnya.
Contoh
bangga berbuat dosa, misalnya bangga sudah memperlakukan wanita tidak senonoh.
Misalnya memeluk wanita bukan mahrom, bangga sudah berzina dengan wanita
(pacar, PSK, dan wanita tidak senono lainnya). Bangga sudah membunuh orang, dan
bersikap sok jago. Bangga kalau sudah memalak orang, bangga sudah memukul
orang, bangga dan merasa pintar kalau sudah menipu dan korupsi.
Orang-orang
yang bangga dengan berbuat bodoh dan berbuat dosa adalah termasuk orang bodoh
dan terbelakang. Bodoh secara intelektual dan terbelakang secara moral. Walau
orang tersebut sudah memiliki ijazah Perguruan Tinggi dan menjabat suatu
jabatan tinggi. Kalau dia masih bangga berbuat bodoh dan berbuat dosa maka dia
termasuk golongan orang bodoh, tolol dan goblok.
11.Menilai
Sesuatu Dari Yang Tampak
Golongan
orang bodoh berikutnya adalah orang-orang menilai sesuatu dari yang tampak.
Apabilah sesuatu tampak bagus kulitnya maka isinya bagus dan enak. Misalnya
bungkus kue yang tampak indah dan mahal dianggap enak. Sedangkan kue yang
wadahnya biasa dianggap tidak enak dan jelek. Cenderung malu membelinya dan
memakannya ditempat ramai. Makanan dari umbi-umbian seperti singkong, keladi
dan sejenisnya. Dia anggap lebih jelek dan rendah mutunya dari makanan produksi
pabrik.
Menilai
orang dari tampaknya, misalnya orang yang selalu memuji dan mendukung dianggap
orang yang baik pada dirinya. Padahal orang tersebut penjilat dan pencari muka.
Seorang gadis menilai seorang lelaki dari penampilan tanpa memperhitungkan
akhlak dan moralnnya. Kemudian merasa hebat dan tinggi derajadnya dari orang
lain, hanya karena dirinya memiliki sedikit kelebihan dari orang yang tampak sederhana.
Orang-orang yang menilai sesuatu hanya dari tampaknya adalah orang-orang yang bodoh dan terbelakang. Dia tidak bisa menilai dengan baik dan logis hal tersebut. Misalnya kue coklat lebih bagus mutunya dari makanan tradisional, misalnya singkong goreng. Dia menilai dari sebab bentuk dan kenamaan kalau coklat itu enak.
Apabilah dia melihat dampak kesehatan jangka panjang dan kandungan karbohidrat makanan. Tentu dia tidak akan merendahkan singkong goreng. Orang tersebut belum bisa berbikir maju dan tidak mengetahuinya, apa dampak kesehatan dari yang dia makan. Maka, makanlah apa yang Anda makan, tapi pandanglah makanan itu sama. Hanya pada kondisi waktunya saja yang perlu sesuaikan.
Disusun. Tim
Apero Fublic
Editor.
Selita, S.Pd.
Tatafoto.
Dadang Saputa.
Palembang, 2 Juli 2021.
Sy. Apero Fublic