Kanibalisme sosial dalam praktiknya dimana seseorang yang ingin dirinya menjadi hebat, besar, kaya raya dan berkuasa. Lalu dalam mencapai tujuannya dia melakukan berbagai cara benar atau tidak benar dia lakukan. Cara baik-baik misalnya memberikan bantuan-bantuan sosial dengan tujuan pencitraan. Cara buruk, dirinya mengkritik sesuatu yang sedang viral sehingga dirinya dikenal.
Tidak jarang
berbuat asusialah di muka umum atau menghina, rasis agar disorot media. Atau
menggerakkan tim media sosial (busser) untuk mempiralkan dirinya dan untuk menyerang
lawannya. Dirinya sangat manusiawi dan baik didepan kamera dan orang banyak. Di
belakang dirinya begitu buas dalam mencari materi dengan cara kotor.
Pengidap
penyakit jiwa kanisos biasanya menghinggapi orang-orang yang ingin tenar atau
mencari popularitas diri. Seperti politisi, selebritis, tokoh masyarakat dan
individu. Penyakit jiwa ini sangat buruk
dan tidak baik dilakukan. Penyebab utama dari penyakit ini si pelaku tidak
memiliki kemampuan yang baik pada bidang tertentu dan tidak memiliki prestasi.
Para pengidap penyakit jiwa kanisos juga pandai memanfaatkan kesempitan dan kesulitan orang banyak. Lalu dia gunakan keadaan tersebut untuk berbuat kotor dan curang. Misalnya ada bencana dirinya memanfaatkan untuk mencari bantuan, sumbangan tapi hal tersebut dia peruntukkan dirinya dan kelompoknya.
Atau dia
menyumbang untuk popularitasnya agar dikenal baik. Seperti masa pandemi virus
corona ada pihak perusahaan swasta, pejabat, yang berbisnis dalam hal terkait
penangganan virus corona. Begitu juga orang-orang yang mengkorupsi bantuan
sosial juga termasuk pengidap penyakit jiwa kanisos.
Contoh
kanisos secara individu adalah orang yang menjual diri di media sosial seperti
pelacur online (pelon). Memanfaatkan orang sakit keras lalu dia ambil foto dan
datanya. Kemudian dia upload di media sosial atau dia turun ke jalan meminta
sumbangan.
Orang-orang yang mengeksploitasi publik dengan mengoreng isu-isu untuk memanfaatkan suasana panik, resa dan pemanfaatkan paham untuk pemilihan umum, adu domba, juga bagian dari kelompok pengidap penyakit jiwa kanibal sosial (kanisos). Coba kamu perhatikan di sekitar kamu, mungkin ada orang yang mengidap kanisos atau ada sekelompok kanisos.
Kalau kita mengetahui bagaimana zaman dahulu ada kelompok-kelompok manusia primitif yang memakan manusia atau kanibal. Sungguh kejam dan tidak berkeprimanusiaan. Tapi mereka hanya memakan satu atau dua orang manusia yang bukan dari kelompok mereka. Namun, bagaimana dizaman kita sekarang ada orang yang tega memakan banyak manusia dalam skalah massa. Tentu orang-orang tersebut lebih buas dan lebih kejam dari manusia-manusia primitif zaman dahulu.
Disusun: Tim
Redaksi Apero Fublic.
Tatafoto.
Rama Saputra.
Editor:
Melly, Desti, S.sos. Selita, S.Pd.
Palembang, 10 November 2021.
Sy. Apero Fublic
0 comments:
Posting Komentar