Syarce

Syarce adalah singkatan dari syair cerita. Syair cerita bentuk penggabungan cerita dan syair sehingga pembaca dapat mengerti makna dan maksud dari isi syair.

Apero Mart

Apero Mart adalah tokoh online dan ofline yang menyediakan semua kebutuhan. Dari produk kesehatan, produk kosmetik, fashion, sembako, elektronik, perhiasan, buku-buku, dan sebagainya.

Apero Book

Apero Book adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi semua jenis buku. Buku fiksi, non fiksi, buku tulis. Selain itu juga menyediakan jasa konsultasi dalam pembelian buku yang terkait dengan penelitian ilmiah.

Apero Popularity

Apero Popularity adalah layanan jasa untuk mempolerkan usaha, bisnis, dan figur. Membantu karir jalan karir anda menuju kepopuleran nomor satu.

@Kisahku

@Kisahku adalah bentuk karya tulis yang memuat tentang kisah-kisah disekitar kita. Seperti kisah nyata, kisah fiksi, kisah hidayah, persahabatan, kisah cinta, kisah masa kecil, dan sebagaginya.

Surat Kita

Surat Kita adalah suatu metode berkirim surat tanpa alamat dan tujuan. Surat Kita bentuk sastra yang menjelaskan suatu pokok permasalaan tanpa harus berkata pada sesiapapun tapi diterima siapa saja.

Sastra Kita

Sastra Kita adalah kolom penghimpun sastra-sastra yang dilahirkan oleh masyarakat. Sastra kita istilah baru untuk menamakan dengan sastra rakyat. Sastra Kita juga bagian dari sastra yang ditulis oleh masyakat awam sastra.

Apero Gift

Apero Gift adalah perusahaan yang menyediakan semua jenis hadia atau sovenir. Seperti hadia pernikahan, hadia ulang tahun, hadiah persahabatan, menyediakan sovenir wisata dan sebagainya. Melayani secara online dan ofline.

Senin, 31 Januari 2022

Kambies : Penyakit Sosial Seks Kambing

BULETIN APERO FUBLIC.- Kembali kita membahas penyakit sosial dengan istilah kambies. Kata kambies diambil dari dua kata, seks-kambing. Pengidap kambies termasuk dalam golong penyakit jiwa dalam kerangka sosial masyarakat. Pengidap penyakit jiwa kambies (seks kambing) tidak terbatas pada kalangan tertentu. Tapi menyeluruh dari orang berpendidikan, kaya, miskin, pejabat, tua, muda, laki-laki, wanita dan lainnya.

Penyakit jiwa kambies dirujuk pada sekelompok hewan kambing. Ceritanya pada suatu waktu mendekati hari raya kurban (idul adhah). Tetangga saya berbisnis hewan kurban kambing. Dia membeli banyak kambing lalu ditempatkan didalam bak mobil truk. Kambing-kambing itu tidak di ikat sehingga dapat bergerak leluasa di dalm bak mobil itu. Aku yang masih berumur belasan tahun naik bak truk bersama anak pemilik. Melihat-lihat kambing-kambing tersebut. Kambing betina berjumlah sekitar enambelas ekor dan Kambing jantan berjumlah sembilan ekor.

Aktivitas kambing jantan tersebut selalu mengawini kambing-kambing betina itu. Tanpa henti-henti terus melakukan secara bergilir pada semua kambing-kambing betina lainnya. Walau jumlah kambing betina lebih banyak tapi tetap tidak terladeni. Kambing betina mengembek tiada henti dan banyak yang tidak dapat berdiri sebab dikawini kambing jantan bergantian terus menerus. Betapa kuat libido seks kambing jantan saya pikir. Tidak heran kalau kambing betina dapat melahirkan tiga sampai empak kali dalam setahun. Itulah mengapa istilah kambies dimunculkan.

Pengidap penyakit ini normal saja secara fisik dan sosial. Tidak ada gangguan apa-apa pada mental dan kehidupan mereka. Bersosialisasi dengan normal tanpa hambatan apa pun. Justru pengidap penyakit ini tampak lebih baik, sopan. Terkadang orang tersebut juga suka beribadah. Suka beribadah bukan berarti beriman. Namun yang berbeda pada pengidap penyakit sosial kambies adalah pada seks dan pemikiran kotornya. Dalam pikirannya dia selalu ingin bercinta atau melakukan perbuatan seks pada wanita-wanita yang berinteraksi dengannya.

Bukan rasa cinta tetapi untuk memuaskan nafsu. Ketertarikannya pada tubu lawan jenis bermain terus saat dia berjumpa dengan lawan jenis terutama yang menarik (cantik). Pengidap kambies berusaha utuk menikmati tubuh-tubuh lawan jenis secara gratis atau sedikit membayar. Biasanya dia memanfaatkan posisi atau kedudukannya serta pengaruhnya.

Misalnya dia seorang atasan di sebuah perusahaan atau seorang dosen di Perguruan Tinggi. Kambies beraksi dengan memainkan peranan, sebagai orang yang peduli dan baik. Dia menjanjikan hal-hal mudah dan menguntungkan. Namun dibalik semua itu dia menginginkan tubuh targetnya. Seorang atasan mengintimidasi seorang stap wanita, baik berupa marah-marah selalu atau melakukan pendekatan baik. Dalam intrik-intrik tersebut membuat si karyawan wanita tidak nyaman, takut di marahi, takut di pecat atau dipersulit. Sehingga suatu ketika dia meminta hal aneh-aneh dan ada kesempatan dia beraksi cabul.

Begitu juga dengan seorang dosen yang memainkan peranan pada mahasiswi. Dia mempersulit dan berintrik marah-marah. Lalu meminta tugas aneh-aneh dan yang kemudian pada kesempatan tertentu dia melakukan pelecehan dan bahkan memperkosa. Mahasiswi yang masih polos sangat mudah dia akali. Apalagi pada masa-masa penyusunan skripsi yang sangat muda sang dosen pengidap kambies mainkan. Tidak heran kalau hampir disetiap perguruan tinggi selalu ada kasus-kasus pelecehan seks oleh oknum dosen.

Dari dua contoh tersebut dapat kita pahami kalau penyakit sosial kambies banyak diidap masyarakat dikalangan terdidik. Begitu juga pada instansi Pemerintah baik sipil dan non sipil kemungkinan terjadi atau ada pengidap peyakit sosial kambies.

Disusun: Tim Apero Fublic
Editor. Deni Saputra
Palembang, 1 Februari 2022.

Sy. Apero Fublic

Profesi Cegah Fitnah (Pendamping)

BULETIN APERO FUBLIC.- Zaman kita sekarang dimana kaum wanita menuntut untuk terlibat lebih dalam pada segala bidang kehidupan sosial masyarakat. Sehingga mau tidak mau harus berhadapan dengan pertentangan hukum Islam. Wanita dalam Islam dilindungi dari segalah mara bahaya dan fitnah. Tetapi hal demikian belum mendapat solusinya. Sekelompok orang berpendapat, Hukum Islam dianggap mengekang kehidupan perempuan, serta tidak sesui zaman.

Tapi tidak dapat dipungkiri dan tidak dapat mengelak. Pelecehan terhadap wanita terus terjadi setiap waktu setiap saat di dunia ini. Mulai dari anak-anak didik (SD,SMP,SMA) dan di Perguruan Tinggi, baik di sekolah berbasis agama, swasta dan negeri. Pelecehan bukan hanya dalam bentuk kekerasan fisik tapi juga dalam bentuk lisan.

Selain itu, pelecehan yang menggunakan cara-cara rayuan dan ancaman juga tidak kalah banyak. Siswi dan Mahasiswi menjadi korban. Ada banyak juga yang terjebak sehingga menjadi pemuas nafsu mereka-mereka. Sementara itu, di tempat kerja baik negeri dan swasta wanita juga tidak menjadi aman. Mereka menjadi bagian dari permainan cabul rekan atau pimpinan tempat kerja mereka. Terkadang wanita sudah bersuami pun berselingkuh sehingga hancur rumah tangganya. Sebab-sebab demikian adalah karena interaksi yang berulang-ulang kemudian mendatangan pikiran seks.

Lalu, dari semua itu apakah kita tidak sadar dan berpikir. Bukankah Islam melindungi perempuan bukan mengekang dan bukan menghalangi. Masalah demikian sesungguhnya hanya pada situasi dan keadaan. Dimana saat terjadi interaksi yang mengundang pikiran seks sebab berdua, melihat dan bersama. Maka akan timbul pemikiran perbuatan seks, baik oleh satu pihak atau keduanya.

Menjawab hal demikian, tentulah dengan cara mencegah dari berdua-dua tersebut. Jawaban sederhana sekali dimana kita memunculkan suatu bidang provesi kerja “pendamping” di tempat kerja. Misalnya pada sebuah perusahaan banyak mempekerjakan wanita. Sering juga terjadi interaksi antara pekerja wanita dengan atas dan rekan kerja dimana mereka akan berdua-dua. Saat itulah diperlukan provesi damping sebagai pencegah fitnah. Misalnya seorang sekretaris perempuan selalu menghadap atas laki-laki di dalam ruangan tertutup. Maka saat menghadap tersebut dia meminta ditemani petugas damping atau stap yang memang khusus mendampingi pekerja wanita yang akan menghadapi situasi berdua. Begitu juga saat tugas diluar, misalnya pekerja wanita bersama atasan laki-laki. Maka petugas damping menemani sehingga tidak terjadi suasana berdua.

Tidak semua laki-laki memiliki pemikiran kotor demikian. Namun pencegahan lebih baik untuk melindungi wanita. Hal demikian dilakukan untuk menghormati kaum wanita. Saya rasa sudah saatnya provesi pencegah fitnah (damping) sudah saatnya dimunculkan dimana interaksi kerja (swasta dan negeri) dan dunia pendidikan berada (sekolah dan Perguruan Tinggi). Atau mungkin konsep kantor syariah juga mulai diterapkan pada sektor kerja.

Wanita harus memberikan suaranya, tuntutan hukum dimana mereka dijamin kehormatannya. Di Perguruan Tinggi mahasiswi juga menuntuk pihak kampus untuk tidak mengizinkan mahasiswi berdua-dua di dalam ruangan dosen yang tertutup atau sepi. Untuk menghindari pelecehan seks oleh oknum dosen. Provesi dampin (cegah fitnah) juga harus diperkuat dengan hukum sah dari negara dan ADRT Perusahaan. Dimana petugas/stap pendamping memiliki tugas/hak mencegah melarang menegur dan menasihati dan melaporkan.

Oleh. Joni Apero
Editor. Totong Mahipal
Palembang, 31 Januari 2021.

Sy. Apero Fublic

Minggu, 30 Januari 2022

Jihad Wanita: Menjaga Manusia, Agama dan Negara

APERO FUBLIC.- Mengapa dalam Islam wanita begitu istimewa dan derajadnya tiga tingkat diatas laki-laki. Wanita berjuang dalam wujud cinta dan kelembutan. Mata orang yang tidak mampu melihat perjuangan kaum wanita akan sangat menganggap remeh wanita. Tanpa dia dapat berpikir secara luas dan mendalam di dalam arti kehidupan manusia.

Wanita masuk dalam pase perjuangan atau peperangan saat dia mulai mengandung anak. Saat itu diri wanita mulai berperang dengan rasa yang tidak nyaman dan rasa takut. Dengan sabar dan mengikuti waktu seiring melalui fase-fase tidak nyaman sekali. Sembilan bulan, Tibalah saat melahirkan yang sangat menyakitkan bagi wanita. Begitu juga setelah melahirkan rasa sakit tidak habis-habisnya dari bekas luka melahirkan. Terasa pedih dan sakit pada vagina dan sekitar dubur. Terkadang ada yang terkena ambeyen.  Di lanjutkan dengan kesibukan saat mengurus anak yang memakan waktu seumur hidupnya.

Peperangan wanita di jalan kemanusiaan dan kehidupan manusia secara sangat mendasar. Ada tiga hal yang sangat penting sehingga tetap terjaga karena sebab perjuangan keras dari kaum wanita. Wanita boleh jadi disebut dasar awal kehidupan secara biologis dan kebudayaan. Berikut ini tiga hal yang mendasar tersebut.

1.Meneruskan populasi manusia.

Wanita menjaga populasi manusia dan terus meregenerasi manusia dari masa ke masa. Sehingga populasi manusia terus ada dan menciptakan komunitas sosial. Dari perjuangan wanita mulai dari mengandung, melahirkan dan merawat yang kemudian tumbuh generasi-generasi baru.

2.Meneruskan Agama

Dalam hal menjaga agama rasulullah SAW pernah bersabda kalau seseorang menikah dirinya sudah menjaga separuh dari agamanya, maka jagalah yang separuhnya lagi. Di sini menggambarkan kebesaran sebuah agama tetap memerlukan jihad wanita yaitu melahirkan anak. Mungkin wanita tidak banyak menjadi ulama hebat atau ikut berdakwah jauh-jauh sebagaimana laki-laki. Namun wanita menjaga agama pada separuh sisi yang lainnya.

3.Meneruskan Kepemilikan Bangsa/Negara

Wanita yang melahirkan anak yang kemudian menjadi penerus dari kepemilikan sebuah bangsa. Tanah yang luas dan kekayaan alam tidak ada artinya kalau tidak ada rakyatnya. Salah satu syarat terbentuknya sebuah bangsa dan negara yaitu adanya rakyat. Rakyat yang tua tanpa generasi akan habis dimakan usia. Namun buah dari perjuangan wanita kepemilikan sebuah bangsa dapat terus ada dan meregenerasi.

*****

Tiga hal tersebut peran besar dilakukan oleh kaum wanita. Dari tiga hal tersebut sangat sedikit peran laki-laki. Tetapi saat terjadi perang, peran wanita sangat besar dalam hal memenangkan peperangan untuk menjaga populasi, menjaga agama dan menjaga bangsa. Muncullah pahlawan pada kaum mereka karena berhasil melindungi kaum mereka.

Pahlawan, pejuang yang di dominasi kaum laki-laki begitu nampak di mata masyarakat. Pahlawan itu dipuja dan begitu dikenal masyarakatnya. Sehingga menutup peran besar wanita, yang dinilai sebatas memasak. Kelembutan dan ketabahan dinilai kelemahan oleh kaum laki-laki. Banyak juga kaum wanita yang rendah diri dan merendahkan diri mereka sendiri. Sebab merasa lemah dan sederhana.

Namun dalam perjalanan waktu kemuliaan wanita mulai dilupakan wanita itu sendiri. Lupa kalau tubuh atau dirinya begitu berharga. Di zaman sekarang dengan menganut pemikiran liar wanita ingin sama seperti laki-laki. Ingin meruba peran mereka yang dianggap orang-orang rendah itu (mengurus keluarga). Mereka banyak yang ingin bebas dan mau sesuka hati. Mengesampingkan moral, tata cara sosial, etika kewanitaan, dan norma sosial lainnya. Hanya sebab ingin cantik, karir, materialisme dan sebagainya. Berjalanlah dalam dosa dan menjadi tidak terkendali. Begitu juga banyak kaum laki-laki yang buruk akhlaknya tidak tahu terima kasih pada wanita. Kemudian dirinya berbuat hal-hal buruk pada para wanita. Padahal wanita memang tercipta untuk tugas besarnya, disisi berbeda dengan tugas kaum laki-laki.

Di pedesaan, di tempat terpencil atau dipinggiran kota-kota. Kehidupan wanita begitu menderita dengan segala beban hidup yang ditanggung mereka. Namun kesabaran tetap menjadi kekuatan mereka. Bekerja dengan kesungguhan dalam mencari penghidupan. Dengan sedikit uang mereka bertahan hidup bersama anak-anak mereka.

Wanita-wanita itu percaya kalau anaknya akan menjadi besar dan dapat bertahan hidup. Mungkin anak-anak mereka juga tidak akan menjadi kaya atau menjadi pemimpin besar. Tapi anak-anak wanita lemah itulah yang menjadi penjaga sekaligus pemilik negaranya, penerus agamanya, dan meneruskan kehidupan manusia.

Betapa berhutang kita pada manusia yang namanya wanita. Wanita yang kita kenal dengan panggilan, ibu. Mereka tidak banyak yang dicita-citakan, tampak begitu bodoh dan sederhana. Namun merekalah yang melahirkan pemimpin, melahirkan pengusaha, melahirkan pecinta lingkungan, dan melahirkan manusia-manusia hebat lainnya. Pertanyaan untuk kita semua, apa yang kita perbuat utuk mereka?.

Menjadi seorang wanita sederhana saja sudah sangat muliah begitu. Apalagi kalau seorang wanita mampu berkarir sekaligus menjadi ibu yang baik dan istri yang salehah. Sungguh kemuliaannya tidak ternilai lagi karena tingginya.

Disusun: Tim Apero Fublic
Editor. Desti, S.Sos.
Tatafoto. Dadang Saputra.
Palembang, 31 Januari 2022.

Sy. Apero Fublic